Minggu, 17 November 2013

Suara Malam

Dunia, badai dan topan
Manusia mengingatkan “Kebakaran di hutan”

Jadi kemana
Untuk damai dan reda?

Mati

Barangkali ini diam kaku saja
Dengan ketenangan selama bersatu
Mengatasi suka dan duka
Kekebalan terhadap debu dan nafsu
Berbaring tak sadar
Seperti kapal pecah di dasar lautan
Jemu dipukul ombak besar

Atau ini.

Peleburan dalam tiada
Dan sekali akan menghadap cahaya
…………………………………………………………….

Ya Allah! Badanku terbakar
Aku salah melewati batas

Kembali? Pintu  tertutup dengan karena
Putih

Ketika bara menyala
Kuhisap hangatmu
Merasuk kedalam paru
Menyembulkan asap

Aromamu terbang
Membawa rasa tenang
Menjadikan aku
Seakan hidup kembali

Udara pun keruh
Sekeruh kopi di dekatku
Bagai catatan takdirku
Gelap bersama putih
Jengah aku
Kapan aku terus menunggu
Hingga akhir maut datang
Aku menunggu
Menunggu darah hancur
Sakit…
Seluruh sakit
Demi indahnya asap putih


M.wirdan Bazilie

November 2013

Rabu, 09 Oktober 2013

Resensi Reza


RESENSI BUKU NOTES FROM QATAR 2


  Judul buku ;Notes From Qatar
  Penulis ; Muhammad Assad
  Penerbit ;Elex Media Komputindo                                                  
  Tebal halaman ; 303
  Tahun terbit  ; 2012 (cetakan ke 3)
   Harga buku ; Rp.65.000
   ISBN ;978-602-001833-1
Muhammad Assad ,M.Sc.,25 tahun menyelesaikan program S2 islamic finance di QFIS-Doha dengan predikat summa cum-laude dan mendapat beasiswa penuh dari Emir Qatar.
Notes From Qatar ditulis dengan gaya bahasa yang ringan, santai dan pembahasan yang praktis dan mudah dimengerti sehingga bisa dibaca oleh semua orang, tua maupun muda. Selain dari itu, ciri khas utamanya adalah penulis selalu menampilkan ayat-ayat Al-Quran atau hadits dalam setiap tulisannya dan dihubungkan dengan berbagai topik termasuk pengalaman. Meskipun terdapat ayat-ayat Al-Quran dan hadits, namun buku ini juga di baca oleh non-muslim pembaca Notes From Qatar karena nilai-nilai yang diajarkan Islam bersifat menyeluruh dan berlaku untuk semua orang .
Kelebihan lainnya, penulis menyertakan beberapa informasi tentang Qatar, sehingga selain mengetahui kisah-kisah sedekah yang sangat luar biasa, pembaca juga di suguhkan pengetahuan yang berhubungan dengan sejarah Qatar.penulis buku ini untuk mempermudah semua orang membaca cerita perjuangan hidupnya yang penuh warna dan bagi saya ini sangat bagus.
Kekurangan dari buku ini adalah buku ini terlalu menitik beratkan semua persoalan yang ada di buku ini pada sedekah.

REZA EKA PERDANA
XII IPA 2



Resensi M Zarkasih

RESENSI BUKU
Surat Takdir untuk hafidz

Judul : Surat Takdir untuk Hafidz
Penulis : Abdulkarim
Penerbit : DIVA Press
Cetakan : I Oktober 2011
                                     II Desember 2011
           
            Takdir adalah sebuah ketentuan yang dibuat oleh Tuhan untuk manusia baik berupa takdir baik maupun buruk. Semua orang pasti memiliki takdir oleh karena itu Abdulkarim Khiaritullah mencoba membuat novel yang berkaitan dengan takdir.
            Novel ini bercerita tentang takdir pemuda yang bernama Hafiz yang sudah di tinggalkan oleh keluarganya sejak masih kecil. Walaupun begitu dia tidak sedih karena dia dirawat oleh Engku Rajab. Engku Rajab adalah seorang pemuka adat di daerahnya beliau sangat di hormati oleh semua orang disana.
            Hafiz tumbuh menjadi pemuda yang baik, kebaikan dan kepintarannya itu di dapatkan dari engku rajab  . hafiz tetap hidup bahagia walaupun tanpa orang tua karena Engku Rajab merawatnya dengan penuh kasih sayang.
            Suatu hari Hafiz menemukan sebuah foto lusuh di bawah tempat tidur Engku Rajab. Setelah Hafiz mencari tahu tentang foto itu, ternyata foto itu adalah foto pamannya, tapi entah mengapa Engku Rajab merahasiakan tentang keberadaan pamannya yang ia tidakpun tidak tahu.
            Itu mungkin sebagian kisah yang terdapat dalam novel ini, Abdul karim yang lahir di bukit tinggi pada tahun 1985 berusaha menghadirkan setiap cerita yang menarik dalam novel ini. Dan mengajarkan bahwa setiap manusia pasti dapat melewati takdir buruknya.
            Buku ini sangat cocok dibaca bagi anak muda yang membutuhkan motivasi dalam menghadapi kerasnya kehidupan.



Resensi Arif L. H.

33 Pesan Nabi. Jaga Mata, Jaga Telinga, Jaga Mulut

Judul Buku      : 33 Pesan Nabi. Jaga Mata, Jaga Telinga, Jaga Mulut
Penulis             : vbi_djenggotten
Penerbit           : Zaytuna
Tebal Buku      : 126 Hal
Pertama kali lihat buku ini di toko buku, ana tertarik lihat judulnya, kemudian covernya KEREN BANGET, cover putih dengan 3 tokoh dalam bentuk kartun yang mirip medan, acul, dan ave benar-benar menarik. Kemudian ana baca sedikit isinya, Wow! gw BANGET. Buku ini salah satu cara berdakwah yang paling ana suka dan paling ngena di hati. Penyampaian hadist bukhari-muslim melalui cara yang sederhana, menarik, asyik, dan bermakna. Gambar komik yang lucu, komentar-komentar yang dikemas apik, tata bahasa yang mudah di mengerti, dan yang pasti pesan-pesan nabi tersampaikan semua.
Buku ini mengajak kita mengenal Islam dengan cara yang mudah, terus sejuk di hati :D. Banyak pesan-pesan yang ana suka dibuku ini, ada juga penggambarannya yang bikin ana ngakak, LOL. Ana suka cerita tentang korupsi, saat dua orang yang kena tilang mau pakai cara “damai” eh, pak polisinya malah nangis, si pak polisi nangis karena takut suatu hari dirinya terkena bujuk rayu setan sehingga mau menerima uang suap seperti itu, ALLAH SWT maha melihat katanya pak polisi itu, eh, ana bacanya kok merasa tersindir, padahal ana gak pernah kena tilang. LOL.Ana juga suka cerita tentang estetika diri, jangan bilang diri kita buruk, sebutlah kurang, jadi bukan “aduh, rambutku jelek, tapi wah, rambutku kurang rapi”. Bedanya jauh sekali ya, padahal hanya mengubahnya menjadi kurang.
Kemuadian ada beberapa yang mengganjal, yakni sempat muncul pertanyaan ana, ini hadistnya shahih semua gak ya? Eh, jadi bingung ana, secara pengetahuan agama ana juga masih dangkal, sana  masih harus buanyak belajar (untung ana ada di HATOY). Hehehe… Jadi buat yang mau tau coba cari dibuku-buku lain. Overall, buku ini ana recomended deh buat dikoleksi, di jadikan hadiah, atau disumbangkan ke perpustakaan.


Resensi Ihza M. W. H.

TRAVELLING SUMATRA





Judul:  30 Hari Mengelilingi Sumatra
Pengarang:  Ary Amhir
Penerbit:  dolphin
Cetakan pertama:  2013



            Mungkin semua orang pasti mengenali pulau sumatra, tapi banyak orang yg belum tau tentang kebudayaan yang ada di pulau sumatra. Ary amrih adalah pelaku sekaligus penulis buku ini. Ary yang lahir dan besar di surabaya ini mencoba ingin mengetahui tentang adat istiadat masyarakat sumatra.
            Bermula dari ajakan teman untuk menghadiri acara pernikahannya, ia langsung berangkat untuk mengarungi pulau sumatra. Tempat pertama yang ia singgahi adalah Padang. Dari padang ia beranjak ke medan, lalu aceh dan pemberhentian terakhir yaitupalembang.
            Selama di perjalanan ia banyak menemukan kebudayaan yang berbeda dari adat yang biasa ia temukan di jawa. Seperti adat membeli lelaki sampai tradisi mengejar roh ala orang prabumulih.
            Dari novel ini kita dapat mengetahui ragamnya budaya masyarakat indonesia yang harus kita lestarikan karena itu menjadi suatu ciri khas tersendiri yang bangsa lain lihat dari indonesia.

            Novel ini di kemas secara apik dengan bahasa yang tidak terlalu sulit di mengerti hingga rincian biaya yang Ary keluarkan selama ia melakukan backpacker di pulau sumatra. Satu hal yang perlu di perhatikan jika membaca buku ini anda pasti tertarik untuk ber-backpacking seperti Ary.

Resensi Falah A. Bisyri


Resensi Buku
“Pertemuan kembali”
Judul : Where She Went
Penulis : Gayle Forman
Halaman : 240
Penerbit : Gramedia
Tahun : 2011
Jika ada yang bertanya, apakah yang mempertemukan Mia dan Adam? Maka yang mempertemukan mereka adalah musik.Perbedaan genre musik yang disukai keduanya tidak menghalangi berseminya cinta diantara mereka. Bagi Mia, musik klasik sudah menjadi bagian dari kehidupannya. Banyak yang tidak menyangka pasangan musisi ini akan bersama, karena sulit membayangkan bahwa musisi klasik akan berpacaran dengan musisi rock.
Dibuku pertamanya, yaitu If I Stay, Mia mengalami kecelakaan dan kehilangan tiga anggota keluarganya. Hanya Mia yang selamat dalam kecelakaan maut itu. Setelah mengalami koma yang lumayan panjang, Mia kembali tersadar. Seluruh keluarga Mia, sahabatnya Kim, dan juga Adam mengkhawatirkan kondisi Mia pasca kecelakaan. Namun, Mia kembali menemukan hidupnya dalam musik klasik yang menjadi penyembuh bagi kondisi psikologisnya.
Tidak ada yang bisa dilakukan Adam ketika Mia pergi untuk melanjutkan sekolah musiknya di Juilliard, New York. Tanpa pemutusan hubungan, Mia pergi begitu saja dari kehidupan Adam. Rupanya kepergian Mia menjadi pukulan telak bagi Adam. Patah hati yang dirasakan Adam digambarkan dengan penuh emosional oleh Gayle Forman.
Namun bukan musisi namanya jika tidak mencurahkan perasaannya kedalam lagu. Disela-sela keterpurukannya, Adam berhasil menuliskan banyak lagu untuk mengenang Mia. Lagu itu berhasil masuk dapur rekaman dan membuat Adam beserta Shooting Star melejit. Adam kini terkenal, banyak perempuan yang mendekatinya. Termasuk Bryn, bintang film cantik yang kini menjadi kekasihnya.
Satu malam sebelum keberangkatannya untuk tur selama 67 hari, Adam melihat sebuah poster konser yang menampilkan sosok Mia Hall. Dengan segenap keberaniannya, Adam membeli karcis dan menonton pertunjukkan cello yang dilakukan Mia. Seusai konser, seorang petugas memanggil Adam untuk kebelakang panggung. Disitulah ia bisa melihat kembali Mia secara dekat setelah tiga tahun berlalu.
Sesekali Adam mengingat masa lalunya saat bersama Mia dan setelah kepergian Mia. Dan bagi para pembaca novel ini rata-rata perempuan dan banyak sekali yang menyukai tokoh AdTertarik untuk mengetahui perjalanan kisah cinta Mia dan Adam? Apakah takdir akan mempersatukan mereka kembali?
Novel ini cocok untuk Remajayang masih mengalami percintaan, dan dalam percintaanya terdapat masalah. kelebihaan buku ini yaitu pada alur dan kisah yang mengharukannya, akan terasa permasalahan dalam novel ini seperti kisah yg pernah dialami.
Kekurangan pada novel ini yaitu apa bila kita belum pernah membaca novel pertamanya mungkin pada awal cerita akan terasa berat membacanya karena pada awal novel langsung melanjutkan cerita tidak membahas ulang pada novel pertamanya.