Judul Resensi : The
Coffee Shop Chronicles
Identitas :
Penulis : Aditia Yudis,
Wangi Mutiara Susilo, dkk
Desain Sampul :
Rayi Christian Wicaksono
Penerbit : ByPASS
Cetakan : I. Bogor, Mei 2012
Tebal : 200 halaman
Ukuran : 130x190
mm
Penulis Resensi :
Muhammad Wahid Abdullah
Pembukaan :
33 Kisah,22 Penulis,1 Benang Merah.
Buku ini berisi 33 flash fiction. Konon
flash fiction ini adalah karya fiksi yang lebih singkat dari cerpen
sekalipun. Kisah-kisah dalam buku ini memang terbilang singkat,
satu cerita bisa habis dibaca sampai 3 menit
saja. Meskipun singkat,
namun sarat makna di tiap bagiannya. Uniknya
seluruh kisah di buku ini menggambil setting tempat di sebuah Coffee
Shop bernama Priya's Coffee.
Setiap kisah tercurah dari beberapa orang yang
berbeda,dari sudut pandang berbeda,dan penulis yang berbeda pula yang
semuanya berkumpul di Priya's Coffee ini.
Sinopsis
:
Kisah diawali dengan Surat Cinta Untuk Tuan Arsitek,
berisi tentang sepucuk cerita cinta,rasa suka
yang terpendam dalam diam. Hingga
kisah dari si Owner coffe shop ini,
Noshi.Keseluruhan kisah
berorientasi pada cinta. Ada yang menemukan cinta,
menyambung yang
terputus, kepercayaan
dua sejoli, hantu
cinta,sampai kenangan cinta pun ada. Karena yang bercerita adalah
orang yang berbeda, cerita ini tentunya tak bersambung satu sama
lain, karena
isi kepala tiap orang kan beda. Tapi
kesemuanya akan tertarik pada satu benang merah.
Kelebihan :
Novel ini memiiki kelebihan
yang signifkan dari novel-novel yang lain. Novel ini memiliki
kisa-kisah yang menarik dan tidak terduga, benang merah dari setiap
kisah (yang ditulis oleh penulis yang berbeda-beda) menjalin mulus
ekal sampai ke halaman terakhir.
Kekurangan :
Kekurangan novel ini
terletak pada tempat terjadinya perkara. Di karenakan hanya di seting
untuk satu tempat saja, novel ini jadi mudah di tebak alur ceritanya.
Keterbacaan :
Novel ini cocok untuk Remaja yang menginginkan
kisah yang menarik dan tidak terduga.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar